lihat apa yang gue bisa lihat
- Pascal Meliala
- Oct 21, 2023
- 2 min read
21 oktober jam 10 malem. gue nulis ini untuk ngosongin pikiran gue.
gue teringat beberapa hari yang lalu gue ngobrol sama seorang teman.
obrolannya biasa tapi membuka sudut pandang gue
secara konteks temen gue dan gue ini nasibnya agak mirip
kami seumuran, sama-sama masih meniti karir, sama-sama bekerja di bidang yang kami anggap passion, sama sama masih mencari cara agar bisa "berhasil" di bidang yang kami tekuni.
perbedaannya adalah... dia belom pernah merasa segagal gue.
in konteks, gue tahun lalu ngehabisin banyak waktu untuk membikin sebuah karya yang gue anggap akan mengubah hidup gue.
karya yang gue anggap penting ini singkat cerita akhirnya belom berhasil.
gue kehilangan banyak uang dan teman untuk mengusahakan karya ini..
di obrolan awal kami, gue kaget dia memuji segala achievement yang dia liat gue lakuin di sosial media.
dia bilang lowkey dia menikmati karya gue, dan sama seperti banyak orang menantikan SCM lanjutan.
ketika dia mem-point out beberapa hal baik yang dia liat dari gue, gue gabisa berhenti berpikir tentang "lo gatau ya gue lagi kalah banget ini"
singkat cerita gue menceritakan tentang kegagalan terbesar gue ini..
yang akhirnya obrolannya berakhir dengan tidak ada kesimpulan apa-apa selain kita sharing pengalaman aja...
tapi ada satu pertanyaan gue ke dia yang jawabannya cukup bikin gue mikir..
pertanyaan gue cukup sederhana "so what's next? lo bakal ngerjain apa?"
dia bilang, gaada. dia bilang di go with the flow aja...
tapi ketika dia ngomong gitu, gue merasakan rasa content yang luar biasa.
i just can feel it...
jujur gue terganggu banget melihat temen gue ini seakan-akan bahagia achieving bare minimum..
gue nanya sama diri gue sendiri? apa gue push myself to hard? apa gue terlalu naif? apa gue bodoh?
---
gue sedang mengerjakan Secangkir Cerita Mahasiswa season baru.
per gue nulis ini, gue udah nulis 5 episode dan menulis 3 lagu untuk series baru ini. series baru ini sangat keluar dari zona nyaman gue.
---
hari ini gue mendapati fakta bahwa gue ditinggal lagi...
and it rings a bell...
gue udah ditinggal banyak orang dalam mengerjakan series ini..
awalnya gue menyalahkan diri gue dengan mengatakan bahwa mungkin gue bukan leader yang baik..
tapi gue sadar kalau ini bukan sepenuhnya salah gue..
orang tua gue pun masih gangerti kenapa gue masih ngotot ngerjain ini...
gue pernah bilang "jangan ngefans sama gue, ngefans sama karya gue. gue bisa salah, gue manusia biasa. tapi karya gue gamungkin salah. karena karya gue, dibikin pake hati, dibikin dengan harapan menjadi berkat banyak orang"
mereka melihat gue sebagai orang yang mau bikin SCM
mereka tidak melihat SCM yang gue bikin untuk menjadi berkat buat banyak orang. menjadi hiburan buat banyak orang, menginspirasi banyak orang, menjadikan hidup orang lain menjadi lebih baik.
---
gue yakin gabanyak orang yang bisa bikin karya sebagus Ingatlah Hari Ini Pilot.
sekarang gue paham kenapa gue sebel merasa kalah padahal gue bikin karya sebagus Ingatlah Hari Ini.
Cristiano Ronaldo di masa primenya gaakan pernah merasa cukup hanya menang liga Portugal. dia mau menang liga terbaik, mendapatkan yang terbaik.
gue pun sedang naik level sehingga lawan yang gue hadapin akan jauh lebih susah.
with great power comes great responsibility. kalau lu kalah, lo akan makin kuat. kalau lo makin kuat, tanggung jawab lo akan lebih besar.
its a hard process. but quitting wont speed it up.
Comments