Only when i lose, i think
- Pascal Meliala
- Nov 9, 2023
- 2 min read
Gue akan memulai dengan ini
you can have whatever you want in life, but you cant have everything you want at the same time.
akhir-akhir ini gue lagi sering kalah.
ada aja kesalahan yang membuat gue merasa kalah..
setiap kekalahan gue, membuat gue berpikir
“apa yang kalah ini berusaha katakan ke gue?” ”apa pelajaran yang bisa gue ambil dari kekalahan gue”
gue percaya with great power, comes great responsibility.
ketika kita kalah, kita selalu punya dua pilihan… menyerah atau Mencoba lebih keras..
waktu series kemaren gagal dan gue sudah kehilangan banyak hal, untuk alasan apapun gue merasa gue gamau nyerah. Gue merasa hal yang terbaik yang bisa gue lakukan dari kekalahan gue adalah mencoba lagi.
walaupun cukup depresif tapi gue melewati kekalahan gue dengan bertanya “apa kesalahan gue?” “apa yang bisa gue lakukan agar percobaan berikutnya berhasil?”
long story short gue ketemu SCM.
apapun yang gue kerjain di SCM sekarang 8 kali lebih besar dari ambisi gue bikin series kemaren.
SCM membuat gue sadar bahwa mimpi ”menjadi filmmaker” terlalu cetek buat gue.
tapi gue gaakan ketemu SCM kalau gue ga merasakan kalah.
gue merasa Tuhan memaksa gue untuk kalah karena kalau gue berhasil ngerjain series yang kemaren, gue hanya akan jadi filmmaker.
Tuhan mau gue membuat sesuatu yang lebih besar.
———
hari ini gue merasakan kalah lagi.
gue bekerja sama instansi pemerintahan.
instansi pemerintahan ini tidak puas dengan kerja gue.
gue bertanya sama diri gue sendiri..
”gue berusaha melakukan sebaik yang gue bisa, tapi kenapa sama instansi ini susah banget? Gue sama yang lain cukup lancar”
jawabannya sama..
mungkin kalau gue baik di instansi ini, gue akan settle menjadi orang yang bikin konten untuk sesuatu yang gue ga perduli.
bahkan gue yakin mereka ga perduli.
(case on point, gue ngurusin kontrak tidak menggunakan product yang mereka gembor-gemborkan untuk orang pakai)
mungkin kalau gue bekerja baik, gue akan terus bekerja sama institusi yang ada orang yang korupsi.
(sebuah hal yang gue sangat hindari dari awal karir gue)
Tuhan emang bekerja dengan cara yang misterius..
kalau ternyata kerjaan ini bukan untuk gue, kenapa dikasih?
dari hari pertama gue bekerja gue sejujurnya sudah merasa ada yang salah.. tapi gue tidak pernah mikir yang aneh-aneh dan bekerja sebaik gue aja..
mungkin ini cara Tuhan menjaga gue agar gue tau apa yang gue gamau sekarang sebelum nanti collateral damage nya lebih besar.
gue diberikan client yang ironisnya mempunya line komunikasi yang membingungkan agar gue tidak melakukan kesalahan yang sama.
bertanya apa yang ”kekalahan“ lu berusaha bilang ke elu adalah cara baik untuk berteman dengan kalah.
cara terbaik untuk membuat masa depan adalah membuatnya dari sekarang.
setiap kalah adalah satu bata untuk membangun masa depan gue.
apapun itu, gue bersyukur gue pernah merasa kalah.
Comments